Kesenian Tradisional Batak Mandailing: Gordang Sambilan
Gordang Sambilan merupakan warisan budaya Batak Mandailing yang kaya akan nilai sejarah dan seni. "Gordang" berarti gendang atau bedug, sementara "sambilan" berarti sembilan. Sesuai namanya, alat musik ini terdiri dari sembilan buah gendang dengan ukuran dan diameter berbeda, menghasilkan beragam nada yang khas.
Biasanya, enam pemain memainkan sembilan gendang tersebut dengan peran masing-masing. Gendang terkecil (1 dan 2) berperan sebagai taba-taba, gendang ke-3 sebagai tepe-tepe, gendang ke-4 dan 5 sebagai kudong-kudong dan kudong-kudong nabalik, gendang ke-6 sebagai pasilion, dan gendang ke-7, 8, dan 9 sebagai jangat.
Dahulu, Gordang Sambilan hanya dimainkan dalam upacara-upacara sakral. Namun, seiring perkembangan zaman, kini Gordang Sambilan sering menghiasi berbagai acara, seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan perayaan hari besar. Sebagai kebanggaan budaya Indonesia, Gordang Sambilan bahkan pernah dipentaskan di Istana Presiden. [2]
Screenshot
















